TUTORIAL PINDAH TANAM SAWI

TUTORIAL PINDAH TANAM SAWI

Prinsip pindah tanam di jenis sawi-sawian sama saja dengan di jenis selada-seladaan, baik di rutan box styrofoam maupun rutan botol AMDK.
Dengan kata lain, kita dapat menggunakan rutan box styrofoam atau rutan botol AMDK untuk semua selada ataupun sawi.
Hal yang membedakan hanyalah tinggi RW yang dipergunakan saja.

Untuk sawi ini kita akan menggunakan rumah tanam box styrofoam dan netpot, sehingga disarankan tinggi RW adalah minimal 4- 5 cm
Jika tinggi RW terlalu pendek, di saat batang sawi membesar, maka tanaman akan ’terjepit’ di dalam netpot.


 Seperti ini contohnya bila menggunakan RW yang terlalu pendek, batang sawi ‘terjepit’ di dalam netpot
 Bandingkan dengan memakai RW tinggi 5 cm. Pangkal tanaman kita bebas tumbuh, dan bisa menjadi besar dan bagus. Ini contohnya 👆🏻

Kalau menggunakan rutan botol, tanaman tidak akan terjepit di mangkok botol. Karena itu saat menyemai selada, Bapak Ibu diminta untuk menggunakan RW dengan tinggi 2,5 cm saja...
Rutan box styrofoam juga termasuk dalam sistem statis .... karena itu sama seperti halnya pada rutan botol, kita akan menggunakan flanel sebagai sumbu untuk mengalirkan nutrisi ke tanaman.
Memasang flanel di netpot pun cukup unik.... namun demikian,  prinsip dasarnya tetap sama, yaitu panjang flanel harus menyentuh dasar box styrofoam  saat pemasangan netpot nantinya.
 Jangan lupa, flanel direndam dulu yang agak lama yah.... hingga serat - serat flanel benar - benar basah semuanya.
Bentuk netpot ada bermacam-macam.

Cara memasang flanel ke netpot dapat dilakukan seperti pada foto berikut ini :
 1. Potong flanel berukuran kurleb lebar 1,5 cm. Ukuran panjang flanel di foto tutorial adalah 20 cm. Nanti Bapak / Ibu potongnya dgn panjang 30-40 cm saja (tergantung tinggi box styro yang dimiliki) agar ujung flanel dapat mencapai dasar box styro. Dibikin satu aja dulu utk contoh yaa

2. Pasangkan flanel seperti foto di atas 👆🏻 

 Sebaiknya flanel jangan menghalangi keluarnya akar menuju lubang di dasar / bawah netpot

 3. Masukkan semaian yang sudah siap pindah tanam (sudah berdaun 5) dan pastikan RW bersentuhan dengan flanel.

ada juga flanel ‘memeluk’ RW dan dimasukkan ke 2 celah netpot


Jika netpot Bapak Ibu berbeda dengan netpot dari SK kami, berikut ini beberapa contoh kreasi para Gracefullers memasang flanel di grup sebelumnya.








Setelah semua selesai, maka hasil akhirnya akan tampak seperti ini (dilihat dari arah bawah tutup box styro)

Hal selanjutnya adalah larutan nutrisi sawi yang dipakai = 1200 ppm.
 Kita perlu mengisi rutan box dengan nutrisi secukupnya. Bapak Ibu dapat mengira-ngira berapa liter kebutuhan nutrisi ini yang disesuaikan dengan ukuran box styro yang dipakai.
Namun jangan lupa, yaaa.... Semakin banyak nutrisi, maka semakin berat box kita… dan tentu saja semakin sulit box tersebut dipindah-pindahkan.
Saran saya adalah......  carilah tempat atau spot jemur yang menetap (fixed), sehingga rutan box tidak perlu dipindah-pindahkan lagi.
ATAU
Isi nutrisinya jangan banyak - banyak.... Sekitar 5 liter saja cukuplah (tergantung ukuran box yg dimiliki)…. Agar saat box akan dipindahkan, tidak terlalu berat untuk menggotongnya.
 Jika Bapak Ibu sudah memiliki tempat / spot jemur yang fixed.... rutan box styro dapat diisi dengan nutrisi sekitar 8 – 10 liter (tergantung ukuran rutan box). Atau isi dengan nutrisi hingga 3/4 dari box styro.
Selanjutnya, untuk penambahan oksigen dapat dilakukan dengan cara :

- Pemasangan aerator... Selang aerator yang telah dipasangkan batu aerasi (airstone) di ujung selangnya dapat dimasukkan ke salah satu celah di box yang ditutup sebagian dengan lakban hitam.

- Pemasangan corong pun sama, yaaa.... corong dapat dipasangkan di salah satu celah tersebut.
 Foto pemasangan corong di rutan box dan ilustrasi / skema pemasangan aerator sudah dijelaskan pada bahan Tutorial Box Styrofoam yang lalu, mohon dibaca baca kembali.

 Demikianlah Tutorial Pindah Tanam Sawi

Komentar